Jumat, 19 September 2014

4 pesawat tempur tercanggih di dunia saat ini

Banyak orang bertanya pesawat tempur siluman manakah yang terbaik dan tercepat di dunia. Memang pesawat militer memegang peranan penting dalam perang dan dapat menunjukkan superioritas dan kekuatan militer suatu negara. Kecepatan, kemampuan bermanuver, mendeteksi dan teknologi canggih merupakan hal yang terpenting untuk pesawat tempur.
Ada memang pesawat terbang yang dirancang untuk mempunyai kemampuan menyerang target di permukaan. Tetapi pesawat tempur mempunyai bentuk lebih kecil, cepat dan lincah dibandingkan pesawat pengebom. Jadi pesawat tempur lebih berfungsi untuk digunakan dalam perang di udara dengan pesawat lain dimana bentuknya ramping, lincah dan membawa senjata seperti rudal atau misil dan senapan mesin. Pesawat tempur dikatakan sebagai siluman karena mempunyai peralatan canggih yang dapat mengecoh pantauan radar, melakukan manuver yang canggih dan dapat dengan mudah mendeteksi lawan dari jarak jauh.
Memang kemampuan pilot memainkan peranan penting dalam membuat suatu pesawat tempur bekerja secara maksimal. Tetapi pesawat tempur dibawah ini memang dikenal canggih, bertenaga dan penghancur walaupun tidak semuanya ikut serta dalam suatu misi operasi militer. Inilah beberapa daftar  pesawat tempur yang didasarkan pada spesifikasi dan perbandingan data dan kemampuan teknologi.


1. F-22 raptor

 F-22 Raptor adalah pesawat tempur siluman buatan Amerika Serikat. Pesawat ini awalnya direncanakan untuk dijadikan pesawat tempur superioritas udara untuk digunakan menghadapi pesawat tempur Uni Soviet, tetapi pesawat ini juga dilengkapi peralatan untuk serangan darat, peperangan elektronik, dan sinyal intelijen. Pesawat ini melalui masa pengembangan yang panjang, versi prototipnya diberi nama YF-22, tiga tahun sebelum secara resmi dipakai diberi nama F/A-22, dan akhirnya diberi nama F-22A ketika resmi mulai dipakai pada Desember 2005. Lockheed Martin Aeronautics adalah kontraktor utama yang bertanggungjawab memproduksi sebagian besar badan pesawat, persenjataan, dan perakitan F-22. Kemudian mitranya, Boeing Integrated Defense Systems memproduksi sayap, peralatan avionik, dan pelatihan pilot dan perawatan. 

Konstruksi F-22 39% titanium, 24% komposit, 16% aluminium dan 1% termoplastik berat. Titanium digunakan untuk rasio tinggi kekuatan-to-weight di daerah tegangan kritis, termasuk beberapa bulkheads, dan juga untuk kualitas tahan panas di bagian yang panas dari pesawat.
Komposit serat karbon telah digunakan untuk frame pesawat, pintu, spar menengah di sayap, dan untuk panel kulit konstruksi sarang lebah sandwich.

F-22 ini didukung oleh dua mesin Pratt dan Whitney F119-100. F119-100 adalah bypass rendah setelah pembakaran mesin turbofan menyediakan dorong 156kN. F119 adalah mesin pesawat tempur pertama yang dilengkapi dengan bilah kipas chord berongga lebar yang dipasang di tahap pertama.
Thrust vectoring dikendalikan oleh Hamilton Standard dual redundant full authority digital engine control (FADEC). FADEC terintegrasi dengan komputer kontrol penerbangan di sistem manajemen kendaraan BAE Systems.

Ciri-ciri umum
  • Kru: 1
  • Panjang: 62 kaki 1 in (18,90 m)
  • Rentang sayap: 44 kaki 6 in (13,56 m)
  • Tinggi: 16 kaki 8 in (5,08 m)
  • Luas sayap: 840 kaki² (78,04 m²)
  • Airfoil: NACA 64A?05,92 akar, NACA 64A?04,29 ujung
  • Berat kosong: 31.670 lb (14.365 kg)
  • Berat isi: 55.352 lb (25.107 kg)
  • Berat maksimum saat lepas landas: 80.000 lb (36.288 kg)
  • Mesin: 2 × Pratt & Whitney F119-PW-100 Turbofan pengarah daya dorong pitch, 35.000 lb (155,7 kN) masing-masing
Kinerja
Persenjataan
  • Udara ke darat:
Avionik
Radar: 125-150 mil (200-240 km) terhadap target 1 m² (perkiraan)



2. B2 spirit

 adalah pesawat perang berteknologi stealth yang digunakan untuk pengemboman (Stealth Bomber). Pesawat yang dibuat dari bahan thermoplastic itu, dipakai oleh Angkatan Perang Udara AS. "Northrop Grumman adalah kontraktor utama untuk pembom Angkatan Udara AS siluman B-2 Spirit."
Pesawat ini pertama kali diperkenalkan kepada publik, 1988 dan terbang perdana, 17 Juli 1989, dengan status masih aktif. Pesawat ini tidak mampu terbang cepat dan mudah dimusnahkan jika terlihat. Oleh karena itu, Northrop Grumman telah mengembangkan lapisan penyerap radar baru untuk melestarikan karakteristik dari stealth B-2 secara drastis, guna mengurangi waktu perawatan. Bahan baru, yang dikenal sebagai bahan alternatif frekuensi tinggi (AHFM), disemprotkan oleh empat robot yang dikendalikan secara independen.
Misi dari pesawat ini adalah menghancurkan basis atau pangkalan militer musuh, tanpa terlihat radar. Kelebihan B-2 adalah mampu menembus perisai pertahanan udara (radar) yang canggih. Pesawat ini mampu menyerang semua target dari ketinggian hingga 50.000 kaki, (16,656 kilometer) dari ketinggian laut, dengan jangkauan lebih dari 6.000 nm, tanpa mengisi bahan bakar (unrefueled) dan lebih dari 10.000 nm dengan satu kali pengisian bahan bakar, memberikan kemampuan untuk terbang ke titik manapun di dunia dalam beberapa jam.
Dua puluh satu buah B-2 Spirit dikirim pertama kali ke Pangkalan Angkatan Udara Whiteman di Missouri, pada bulan Desember 1993. Dalam tiga tahun pertama pelayanan, operasional B-2 Spirit, mencapai tingkat keandalan 90%, saat melakukan serangan mendadak. Sebuah penilaian yang diterbitkan oleh USAF menunjukkan, bahwa dua B-2 Spirit dengan persenjataan presisi dapat melakukan pekerjaan dari 75 pesawat konvensional.

Untuk tugas misi di luar negeri, telah pula dikembangkan sebuah sistem hangar yang bisa diangkut ke berbagai tujuan, di berbagai negara. Sebuah sistem hangar, memiliki panjang 126 kaki, lebar 55 kaki dan tinggi 250 kaki. Hanggar pertama hangar telah didirikan di Diego Garcia di Samudera Hindia.
Sebelum dikembangkan sistem hangar ini, setiap kali telah menunaikan sebuah misi, B-2 Spirit harus kembali ke Whiteman AFB, untuk pemeliharaan fitur “stealth” dari pesawat tersebut. B-2 Spirit digunakan untuk pertama kalinya selama Operasi Kebebasan Irak pada Maret / April 2003. Pada bulan Maret 2005, skuadron B-2 ditempatkan untuk pertama kalinya ke Pangkalan Angkatan Udara Andersen di Guam, bersama pesawat tempur B-1 and B-52, untuk mendukung dan memperkuat pertahanan Komando USAF Asia Pasifik. Sebagian lain difokuskan untuk berperang di Timur Tengah.
Siluman-siluman itu kerap terlihat di area Kosovo, Iraq, dan Afghanistan. Pembuatan pesawat futuristik berbentuk segitiga itu menghabiskan USD 737 juta – 2,2 miliar per unit. Biaya tersebut menjadikan pesawat bomber siluman menjadi pesawat militer termahal di dunia.
B-2 Spirit adalah pesawat pembawa bom (bomber) dengan teknologi siluman (stealth) yang menjadi andalan AU AS untuk operasional jarak jauh. Pesawat B-2 Spirit termasuk sebagai salah satu pembom strategis yang telah diakui kemampuannya oleh kalangan militer. Kemampuannya yang unik, termasuk karakteristik silumannya, memungkinkan pesawat pembom ini menembus pertahanan musuh yang paling ketat sekali pun, dan dengan presisi yang tinggi bisa menjatuhkan bom pada target vital milik lawan. Kebolehan B-2 Spirit ini telah ditunjukkan pada operasi militer di Irak beberapa tahun yang lalu.
Bomber strategis B-2 Spirit hanya dimiliki dan dioperasikan oleh AS. Pesawat siluman ini merupakan perpaduan antara daya jelajah terjauh, kapasitas angkut persenjataan terbesar, dan teknologi stealth yang tak tertandingi oleh kekuatan militer udara mana pun. Tanpa pengisian ulang bahan bakar, B-2 Spirit mampu menempuh penerbangan sejauh 6.000 mil laut, dan dengan satu kali isi ulang bahan bakar di udara, pesawat ini bisa menempuh jarak 10.000 mil laut. Dengan kapasitas angkut 20 ton persenjataan konvensional maupun nuklir dan mengirimkannya pada kondisi cuaca yang tepat, B-2 memiliki kemampuan untuk mengubah hasil dari suatu konflik hanya dengan satu misi pengeboman.
Pesawat pengebom B-2 Spirit telah dikembangkan sejak tahun 1978 dibawah program ATB (Advanced Technology Bomber). Program ATB ini baru diketahui publik pada tahun 1981. Dan pada tanggal 22 November 1988, public baru mengetahui juga tentang keberadaan bomber strategis buatan pabrikan Northrop Grumman ini yang kemudian melakukan penerbangan perdananya pada 17 Juli 1989.
Sebagai pesawat bomber strategis yang sulit dicari tandingannya, B-2 Spirit tentu saja memiliki harga yang sangat mahal, bahkan menjadi pesawat militer dengan harga yang paling mahal yang pernah ada dalam sejarah penerbangan militer. Situs www.time.com menginformasikan bahwa harga 1 unit B-2 Spirit adalah sebesar US$.2,4 miliar. Biaya operasional dan perawatannya pun tidak kalah mahal. Untuk satu jam penerbangan, pesawat ini membutuhkan perawatan selama 124 jam.
Awalnya militer AS merencanakan untuk membeli 132 unit bomber B-2 Spirit. Tapi terbentur dengan harga yang sangat mahal tersebut, hanya 21 unit yang direalisasikan pembeliannya. Setelah kecelakaan yang menimpa 1 unit B-2 Spirit di pangkalan udara Andersen di Guam, jumlah B-2 yang memperkuat AU AS menjadi 20 unit. Saat ini 19 unit B-2 Spirit berbasis di pangkalan udara Whiteman. Sementara itu satu unit B-2 Spirit berada di pangkalan udara Edward, California, untuk pengembangan perangkat lunak dan system persenjataan.

Ciri-ciri umum
  • Kru: 2
  • Panjang: 69 ft (21 m)
  • Rentang sayap: 172 ft (52.4 m)
  • Tinggi: 17 ft (5.2 m)
  • Luas sayap: 5,000 ft² (460 m²)
  • Berat kosong: 158,000 lb (71.7 t)
  • Berat isi: 336,500 lb (152.6 t)
  • Berat maksimum saat lepas landas: 376,000 lb (171.0 t)
  • Mesin: 4 × General Electric F118-GE-100 turbofans, 17,300 lbf (77 kN) masing-masing
Kinerja
Persenjataan
  • 2 internal bays for 50,000 lb (22,700 kg) of ordnance.[5]
  • 80× 500 lb class bombs (Mk-82) mounted on Bomb Rack Assembly (BRA)
  • 36× 750 lb CBU class bombs on BRA
  • 16× 2000 lb class weapons (Mk-84, JDAM-84, JDAM-102) mounted on Rotary Launcher Assembly (RLA)
  • 16× B61 or B83 nuclear weapons on RLA 

3. SAAB JAS 39 GRIPEN
 
adalah sebuah pesawat tempur supersonik dari Swedia yang diproduksi oleh Saab. Pesawat ini dijual oleh perusahaan Gripen International, sebuah joint venture antara Saab dan BAE Systems. Pesawat ini sudah dipakai oleh angkatan udara Swedia, Ceko, dan Hungaria,[1] serta sudah dipesan oleh Afrika Selatan[2] dan Thailand.[3][4]
Jet tempur JAS 39 Gripen merupakan hasil pengembangan yang dikerjakan bersama antara Saab Military Aircraft, Ericsson Microwave Systems, Volvo Aero Corporation dan Celsius Aerotech. Pesawat ini masuk dalam jenis pesawat tempur multi-peran generasi keempat. JAS 39 Gripen menggabungkan kemampuan baru pada sistem avionik yang dikendalikan perangkat lunak, material modern, desain aerodinamis yang lebih maju, dan mesin dengan sistem yang sepenuhnya terintegrasi, dan hasilnya benar-benar sebuah pesawat tempur dengan spesifikasi multi-peran.
JAS 39 Gripen adalah pesawat tempur produksi Swedia pertama yang dapat digunakan untuk misi intersepsi, serangan darat, dan pengintaian. Tidak berlebihan jika nama pesawat ini dilengkapi dengan akronim JAS yang merupakan singkatan dari J= Jakt (Udara-ke-Udara), A= Attack (Serang), dan S= Spaning (Pengintaian), yang sekarang menggantikan jet tempur buatan Swedia generasi sebelumnya, Draken dan Viggen.
Ciri-ciri umum
  • Kru: 1 (2 for JAS 39B/D)
  • Panjang: 14.1 m (46 ft 3 in)
  • Rentang sayap: 8.4 m (27 ft 7 in)
  • Tinggi: 4.5 m (14 ft 9 in)
  • Luas sayap: 30.0 m² (323 ft²)
  • Berat kosong: 5,700 kg (14,600 lb)
  • Berat isi: 8,500 kg (18,700 lb)
  • Berat maksimum saat lepas landas: 14,000 kg (31,000 lb)
  • Mesin: 1 × Volvo Aero RM12 afterburning turbofan
    • Dorongan kering: 54 kN (12,100 lbf)
    • Dorongan dengan pembakar lanjut: 80.5 kN (18,100 lbf)
  • Wheel track: 2.4 m (7 ft 10 in)
  • Length (two-seater): 14.8 m (48 ft 5 in)
Kinerja
Persenjataan

3. sukhoi T-50 PAK FA
 

adalah jet tempur generasi kelima yang dikembangkan oleh Sukhoi OKB untuk Angkatan Udara Rusia. Pembuat pesawat tempur ini direncanakan untuk menggantikan jet tempur Mig-29 Fulcrum dan Su-27 Flanker pada sistem pertahanan udara Rusia. Selain itu, Sukhoi T-50 juga dijadikan sebagai dasar untuk proyek Sukhoi HAL FGFA yang bertujuan mengembangkan jet tempur untuk kebutuhan Angkatan Udara India.
Pesawat Sukhoi T-50 sengaja dirancang untuk menandingi jet tempur siluman F-22 Raptor dan F-35 Lightning II milik AS. Penerbangan perdana Sukhoi T-50 dilakukan pada tanggal 29 Januari 2010. Kemudian disusul dengan penerbangan kedua pada tanggal 12 Februari 2010. Dan hingga pada tanggal 31 Agustus 2010, PAK FA Sukhoi T-50 sudah 17 kali melakukan penerbangan.
Direktur Sukhoi, Mikhail Pogosyan, telah memproyeksikan pemasaran 1.000 unit Sukhoi T-50 PAK FA dalam waktu empat dekade ke depan. Pembuatan jet tempur siluman ini akan dilakukan berdasarkan kerja sama Rusia dengan India. Kedua negara tersebut masing-masing akan memiliki 200 unit Sukhoi T-50, sedangkan 600 unit berikutnya akan dijual kepada negara-negara lain. Pada tahap pertama Angkatan Udara India akan memperoleh 50 unit pesawat versi satu crew (versi Rusia) sebelum pengembangan Sukhoi T-50 dengan 2 crew yang akan dikembangkan pada proyek FGFA. Sedangkan Departemen Pertahanan Rusia akan membeli 10 unit pada produksi tahap pertama pada tahun 2012, kemudian disusul pembelian 60 unit pada tahun 2016.
Sementara itu Ruslan Pukhov, Direktur Pusat Analisis Strategi dan Teknologi Sukhoi, telah memproyeksikan bahwa Vietnam akan menjadi negara kedua setelah Rusia dan India yang akan membeli produk Sukhoi T-50 PAK FA ini. Jet tempur ini diharapkan memiliki masa operasional sekitar 30 hingga 35 tahun.

Ciri-ciri umum
  • Kru: 1/2 untuk versi India
  • Panjang: 22.0 m (72 kaki 2 in)
  • Rentang sayap: 14.2 m (46 kaki 7 in)
  • Tinggi: 6.05 m (19 kaki 10 in)
  • Luas sayap: 78.8 m² (848 kaki²)
  • Berat kosong: 18,500 kg (40,786 lb)
  • Berat isi: 26,000 kg (57,320 lb)
  • Berat berguna: 7,500 kg (16,535 lb)
  • Berat maksimum saat lepas landas: 37,000 kg (81,571 lb)
  • Mesin: 2 × Saturn-Lyulka AL-41F turbofan
    • Dorongan kering: 96.1 kN (9,800 kgf, 21,605 lbf) masing-masing
    • Dorongan dengan pembakar lanjut: 152 kN (15,500 kgf, 34,172 lbf) masing-masing
Kinerja
  • Laju maksimum: Mach 2+ di altitud (2450+ km/j, 1,500 bsj)
  • Had-g: 9 g)
  • Laju jelajah: 1,300 km/j (807.8 bsj)
  • Jangkauan feri: 4,000 to 5,500 km (2,485 hingga 3,418 batu)
  • Langit-langit batas: 20,000 m (65,617 kaki)
  • Laju tanjak: 350 m/s (68,898 kaki/min)
  • Beban sayap: 470 kg/m² (96.3 lb/ft²)
  • Dorongan/berat: 0.84 (tujahan kering)
  • Dorongan/berat minimum:
    • Dengan pembakar lanjut: 1.19
  • Keperluan panjang landasan: 350 m (1,148 kaki)
  • Ketahanan: 3.3 jam (198 minit)
Persenjataan
  • Senjata api: 2× meriam dalaman berkaliber 30 mm
  • Titik keras: 8 tenggekan, 4 pada setiap belah pesawat.
Avionik
  • Radar: Radar N050(?)BRLS AESA/PESA (peningkatan IRBIS-E) pada Sukhoi Su-35
    • Frekuensi: 3 mm (0.118 in)
    • Ukur lilit: 0.7 m (2 kaki 4 in)
    • Sasaran: Menjejak 32, menyerang 8
    • Jarak: 400 km (248 batu)
      • EPR: 3 m² (32.3 kaki²) di jarak 160 km (99.4 batu)
      • RCS: 0.01 m² di jarak 90 km (55 batu)
      • Azimut: +/-70°, +90/-50°
    • Kuasa: 4,000 W
    • Berat: 65 hingga 80 kg (143 hingga 176 lb) 


    4. F-18 hornet
     

    F/A-18 Hornet buatan McDonnell Douglas (kini menyatu ke dalam Boeing) adalah pesawat tempur supersonik serbaguna yang dapat dioperasikan dari dan ke kapal induk di segala cuaca, dirancang untuk dapat bertempur di udara dan menyerang sasaran di darat (F/A adalah inisial untuk fighter (tempur) dan attack (serang)). F/A-18 adalah turunan dari YF-17 pada dasawarsa 1970-an untuk digunakan oleh Angkatan Laut dan Korps Marinir Amerika Serikat. Hornet juga digunakan oleh angkatan udara di beberapa negara. Pesawat ini telah menjadi pesawat peraga dirgantara bagi Skuadron Peraga Terbang Angkatan Laut Amerika Serikat, Blue Angels, sejak tahun 1986.
    Hornet berperan sebagai pesawat tempur pengawal, pertahanan udara, perusak pertahanan udara musuh, larangan udara, pesawat serang antigerilya, dan pesawat intai. Keserbagunaan dan keandalannya telah membuktikannya menjadi aset bernilai pada sebuah kapal induk, meskipun ia dikritik karena kelemahannya dalam hal jelajah dan daya muat dibandingkan dengan yang dimiliki pesawat-pesawat mutakhir pendahulunya, seperti F-14 Tomcat dalam hal peran tempur dan serang-tempur, dan A-6 Intruder dan A-7 Corsair II dalam hal peran serang.[3]
    F/A-18 Hornet menjadi dasar bagi pengembangan F/A-18E/F Super Hornet, yakni pesawat tempur rancang-ulang F/A-18 yang lebih besar dan evolusioner. Dibandingkan dengan Hornet, Super Hornet berukuran lebih besar, lebih berat, dan terdapat perbaikan dalam hal daya jelajah dan daya muatnya. F/A-18E/F mulanya diusulkan sebagai alternatif bagi pesawat tempur yang sama sekali baru untuk menggantikan pesawat serang yang masih bertugas seperti A-6. Varian yang lebih besar juga diarahkan untuk menggantikan F-14 Tomcat yang sudah hampir uzur, dengan demikian dapat saling berganti-tugas dengan Hornet di Angkatan Laut Amerika Serikat, dan bertugas pada rentang peran yang lebih luas meliputi pengisian bahan bakar di udara, dan anjungan pengacau kelistrikan (electronic jamming platform).

    Ciri-ciri umum
  • Kru: F/A-18C: 1, F/A-18D: 2 (pilot and weapons system officer)
  • Panjang: 56 ft (17.1 m)
  • Rentang sayap: 40 ft (12.3 m)
  • Tinggi: 15 ft 4 in (4.7 m)
  • Luas sayap: 400 ft² (38 m²)
  • Airfoil: NACA 65A005 mod root, 65A003.5 mod tip
  • Berat kosong: 24,700 lb (11,200 kg)
  • Berat isi: 37,150 lb (16,850 kg)
  • Berat maksimum saat lepas landas: 51,550 lb (23,400 kg)
  • Mesin: 2 × General Electric F404-GE-402 turbofans
    • Dorongan kering: 11,000 lbf (48.9 kN) masing-masing
    • Dorongan dengan pembakar lanjut: 17,750 lbf (79.2 kN) masing-masing
  • GE F404 engine.jpg
Kinerja
  • Laju maksimum: Mach 1.8 (1,190 mph, 1,915 km/h) at 40,000 ft (12,190 m)
  • Radius tempur: 330 mi (290 NM, 537 km) on hi-lo-lo-hi mission
  • Jangkauan feri: 2,070 mi (1,800 NM, 3,330 km)
  • Langit-langit batas: 50,000 ft (15,000 m)
  • Laju tanjak: 50,000 ft/min (254 m/s)
  • Beban sayap: 93 lb/ft² (450 kg/m²)
  • Dorongan/berat: >0.95
Persenjataan
F-18 Finlandia
Avionik
  • Hughes APG-73 radar
  • ROVER (Remotely Operated Video Enhanced Receiver) antenna for use by US Navy's F/A-18C strike fighter squadrons

Tidak ada komentar:

Posting Komentar